Senin, 31 Oktober 2011

Bukti Kerasulan Yesus


Yesus Hanya Manusia Biasa, Kedudukan Di Sisi Allah Hanyalah Sebagai Rasulullah (Utusan Allah)


Yesus Kristus mengajarkan bahwa Allah itu Esa dan dia hanyalah rasul Allah. Maka jangan heran jika Anda tidak pernah menemukan satu ayat pun dari AlKitab yang menun-jukkan bahwa Yesus memerintahkan murid-muridnya untuk menyembah dirinya. Sebaliknya, Yesus mengajarkan kepada umatnya untuk menyembah dan mengasihi Allah yang Esa.
“Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Markus 12 : 29 – 31
Tentunya ajaran Yesus tersebut bukanlah berasal dari dirinya sendiri, melainkan berasal dari Allah.
“Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. Barang siapamau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaranku ini berasal dari Allah, entah aku berkata dari diriku sendiri.” Yohanes 7 : 16-17
Paulus pun mengajarkan kepada para jemaat Kristen purba bahwa Allah itu Esa, satu-satunya Allah yang benar, sebab tiada yang berhak disembah selain Dia.
”Tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain daripada Allah yang esa.” Sebab sungguhpun ada apa yang disebut ”allah”, baik di sorga, maupun di bumi, namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup1 Korintus 8: 4-6
Ataukah ada Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Roma 3 : 29
Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikat-an damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagai-mana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semuaEfesus 4 : 3 – 6
Murid-murid Yesus yang setia sesungguhnya telah beriman kepada Allah yang mereka akui sebagai satu-satunya Allah yang benar, serta mengakui Yesus  sebagai rasul Allah. Mereka juga mengajarkan tentang ketauhidan Allah. Ten-tang keimanan murid-muridnya, Yesus bersabda:
Mereka tahu benar-benar, bahwa aku datang dari pada-Mu, dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku.” Yohanes 17 :  6 – 8
“Inilah hidup  yang  kekal  itu,  yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. Yohanes 17: 3
Dalam sabdanya tersebut, Yesus menyatakan bahwa ada dua jalan menuju kehidupan yang kekal di sorga nanti. Pertama, bersaksi bahwa Allah adalah satu-satunya Allah yang benar. Kedua, bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah utusan Tuhan.
Tentang sikap murid-murid Yesus yang telah beriman tersebut, Allah berfirman:
Dan ketika Aku ilhamkan kepada pengikut-pengikut Isa yang setia, “Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada Rasul-Ku.”
Mereka menjawab, “Kami beriman dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (muslim).” QS. Al Maaidah (5) : 111
Namun setelah Yesus diangkat ke sorga, sebagian murid-muridnya berpaling dari kebenaran tersebut.
Sungguh, Kami telah menurunkan ayat-ayat yang memberi penjelasan. Dan Allah memberi petunjuk ke-pada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus. Dan mereka berkata, “Kami telah beriman kepada Allah dan Rasul, dan kami menaati (keduanya).” Kemudian sebagi-an dari mereka berpaling setelah itu. Mereka itu bukanlah orang-orang beriman. Dan apabila mereka di-ajak kepada Allah dan rasul-Nya, agar (rasul) memu-tuskan perkara di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak. QS. An Nuur (24) : 46-48
Tidak hanya mengingkari kebenaran yang telah mereka terima dari Yesus, mereka juga mengajarkan ajaran-ajaran palsu, mengusir setan, dan mengadakan mujizat-mujizat demi nama Yesus. Mereka pun mengajarkan kepada umat Kristen bahwa Yesus memerintahkan mereka untuk menyem-bahnya. Padahal Yesus hanya menyeru umatnya untuk menyembah Allah yang Esa serta menaati segala kehendak dan perintah Allah. Karena itu, Yesus membantah tuduhan ter-sebut. Allah memberitakan tentang bantahan Yesus terha-dap tuduhan umatnya dalam sebuah firman:
Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Engkau-kah yang mengatakan kepada orangorang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua Tuhan se-lain Allah?”
(Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut ba-giku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku per-nah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahui-nya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib.” Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (yaitu), “Sem-bahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu, dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” QS. Al Maaidah (5) : 116-118
Firman Allah ini merupakan bukti bahwa Yesus Kristus tidak pernah memerintahkan umatnya untuk menyembah dirinya. Sebab, dalam Injil, Yesus justru telah berkali-kali menyatakan bahwa dirinya hanyalah utusan Allah.
Namun umat Kristen telah jatuh dalam kemurtadan besar. Sebab mereka mempertuhankan Yesus. Padahal Yesus tidak pernah memerintahkan mereka untuk menyembah dirinya. Sebaliknya, Yesus menyatakan bahwa dirinya tidak mengenal orang-orang yang mempertuhankan dirinya. Bahkan dia menyebut mereka sebagai pembuat kejahatan.
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengada-kan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyah-lah dari padaku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Matius 7:21–23
Sabda Yesus tersebut di atas menegaskan bahwa orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga bukanlah yang menyebut Yesus: Tuhan, Tuhan! Tetapi orang yang masuk ke dalam Kerajaan Sorga adalah orang-orang yang melakukan kehendak dan perintah Bapa di sorga, yaitu Allah yang Esa. Padahal gereja-gereja pada masa sekarang mengajarkan kepada umatnya untuk menyebut Yesus: Tuhan!
Yang lebih mengherankan lagi, Yesus menyatakan bahwa dia tidak mengenal orang-orang yang menyebut dirinya Tuhan, serta bernubuat, mengusir setan, dan mengadakan banyak mujizat demi nama Yesus. Justru sebaliknya, Yesus menyebut mereka sebagai pembuat kejahatan, sehingga ia mengusir mereka dari hadapannya. Mengapa Yesus tidak mengenal mereka? Hal ini bisa terjadi karena kekristenan jaman sekarang kebanyakan telah meninggalkan agama yang dikhotbahkan, diajarkan dan dijalani Yesus. Kondisi ini sesuai dengan pernyataan Dr. Harry Emerson Fosdick:
Kekristenan pada jaman sekarang kebanyakan telah meninggalkan agama yang dikhotbahkan, diajarkan dan dijalaninya (Yesus Kristus), dan telah menggantikannya dengan semacam agama yang sama sekali lain.
Jika Yesus datang kembali ke bumi sekarang, mendengar cerita-cerita agama yang dipusatkan di sekelilingnya, melihat praktek-praktek kepercayaan, pemberian nama, sakramen yang diadakan dalam namanya, maka pastilah dia akan mengatakan: “Jika ini kekristenan, aku bukan seorang Kristen.” (Liahona : The Elder’s Journal, April 1926, hlm. 424)
Lantas, apakah kehendak Allah yang dimaksud oleh Yesus Kristus?
“Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada dia (Yesus) yang telah diutus Allah.” Yohanes 6 : 29
Yesus menyatakan bahwa kehendak Allah adalah hendak-nya kita percaya bahwa Yesus itu telah diutus oleh Allah. Dengan kata lain, Allah berkehendak supaya kita percaya bahwa Yesus Kristus itu adalah rasulullah.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanku dan percaya kepada Dia yang mengutus aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.” Yohanes 5 : 24
Dalam sabdanya tersebut, Yesus menyatakan bahwa barang siapa mendengar perkataan Yesus dan percaya ke-pada Allah yang mengutusnya, maka orang tersebut akan masuk surga. Ini membenarkan sabda Yesus yang menyata-kan bahwa hanya orang yang melakukan kehendak Allah yang akan masuk sorga.
Sungguh, sabda Yesus tersebut telah membuktikan kepada kita bahwa dia hanyalah seorang rasulullah. Tidak ada alasan bagi kita untuk mempertuhankan Yesus sebagai sembahan lain di sisi Allah.
Dia (Isa) tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan nikmat (kenabian) kepadanya, dan Kami ja-dikan dia sebagai contoh bagi Bani Israil. Dan sungguh, dia benar-benar menjadi pertanda akan datang-nya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus. Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh setan; sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu.
Dan ketika Isa datang membawa keterangan, dia berkata, “Sungguh, aku datang kepadamu dengan mem-bawa hikmah, dan untuk menjelaskan kepadamu sebagi-an dari apa yang kamu perselisihkan; maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sungguh, Allah, Dia Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia. Ini adalah jalan yang lurus.” Qs. Az Zukhruf (43) : 59, 61-64
Tetapi, jika di antara Anda masih ada orang-orang yang beriman, mempertuhankan dan menyembah Yesus, maka ke-tahuilah bahwa Allah sangat menghormati hak asasi manusia dalam memeluk suatu agama yang diyakininya.
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama, sesung-guhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Qs. Al Baqarah (2) : 256
Ketahuilah bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan segala perbuatan kita. Apa bila kita melakukan perbuatan-perbuatan dosa, maka kita akan mendapatkan azab dari-Nya. Sebaliknya, jika kita bertakwa dan selalu berusaha men-dekatkan diri kepada-Nya, maka Allah akan melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita. Dan, Dia akan memberi-kan pahala kepada orang-orang yang menyambut Nabi dan Rasul yang diutus-Nya sebagai Nabi dan Rasul, serta mene-gakkan ajaran-ajaran para Nabi dan Rasul itu dengan amal agama yang sempurna.
Tentang upah bagi orang yang mengikuti ajarannya, Yesus Kristus bersabda:
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambutDia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut Nabi sebagai Nabi, ia akan menerima upah Nabi, dan barang-siapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.” Matius 10:40-41
Yesus menyatakan bahwa barang siapa yang menyambut Nabi sebagai Nabi, ia akan menerima upah Nabi. Barang siapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. Yang menjadi pertanyaan mendasar adalah sebagai apakah kita menyambut Yesus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangat berarti bagi kami,,,,Terimakasih sebelumnya,