Rasulullah SAW mendapat tugas dari Allah SWT untuk
menyampaikan peringatan dan kabar gembira kepada manusia, hasil bukanlah
hal yang akan diminta pertanggung-jawabannya oleh Allah SWT, perkara
manusia akan menerima atau menolaknya itu kembali kepada manusia yang
bersangkutan, Allah SWT menginformasikan akan hal itu :
Sesungguhnya Kami telah mengutus (Muhammad)
dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan,
dan kamu tidak akan diminta (pertanggungjawaban) tentang
penghuni-penghuni neraka.
QS. 2:119
Tidak sedikit rintangan yang rasulullah alami ketika
menyampaikan peringatan dan kabar gembira kepada orang-orang yang ada di
sekitar rasulullah, beliau pernah dikejar-kejar hingga terjatuh dan
patah giginya oleh orang-orang Yahudi, Rasulullah pernah dilempari batu
dan kotoran ketika hendak berdakwah, rasulullah pernah disihir, diracuni
dan beberapa kali hendak dibunuh dan hijrahnya rasulullah SAW ke
Madinah juga sebagai resiko dakwah yang harus beliau alami, namun satu,
rasulullah tetap berdakwah dan berjuang kepada mereka hingga peringatan
dan kabar gembira sampai ke telinga mereka, perkara mereka akan
menerima atau menolak itu adalah tanggung jawab mereka sendiri.
Allah juga menginformasikan, akan ada orang-orang
yang selalu sinis dan benci kepada dakwah rasulullah hingga rasulullah
berhenti berdakwah atau mau mengikuti kemauan mereka dan agama mereka :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu sehingga kamu mengikuti agama mereka. ….(QS. 2:120)
Allah sampaikan dua hal di atas adalah sebagai
pegangan dan pendorong semangat agar rasulullah dan orang-orang yang
mengikutinya dapat istiqomah dalam berdakwah kepada mereka walau
akhirnya mereka akan tetap menolak, dan juga sebagai informasi bahwa
kebencian Yahudi dan Nasrani tidak akan padam sampai hari kiamat agama
dan kemauan mereka diikuti.
Dalam ayat QS. 2:120 terdapat frasa “Tidak akan”
pada kalimat pertama , frasa tersebut menunjukkan kebencian Yahudi dan
Nasrani tidak akan padam sampai kapanpun kecuali umat Islam telah tunduk
mengikuti hawa nafsu mereka atau berhenti memberi peringatan kepada
mereka. Sejak zaman rasulullah, sahabat, tabiut-tabiin hingga sekarang
ini dan pasti sampai nanti, mereka telah menunjukkan kebenciaanya dengan
sangat nyata.
Pada kesempatan yang lalu telah kita baca teks pidato
pimpinan agen misionaris Yahudi yang sangat jelas tanpa perlu
penafsiran bahwa mereka sangat menginginkan umat Islam jauh dari
ajarannya, mencintai dunia, suka berfoya-foya, seksualitas, sensualitas
dan lain sebagainya, terungkap pula dalam teks pidato tersebut, mereka
menggunakan jalan apapun untuk dapat mencapai tujuannya, pendidikan,
perdagangan, ekonomi, kemiliteran, kolonialisme, dan kini mereka
memanfaatkan parlemen untuk dapat melegalkan hawa nafsunya.
Keputusan Gus Dur sewaktu menjabat sebagai presiden
RI untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah salah satu
langka maju bagi Israel untuk dapat mengendalikan pemerintahan Indonesia
yang nantinya akan melegalkan misi-misi Yahudi melalui parlemen dan
KUHP.
Begitu juga Kristen, kebenciaannya kepada Islam
sangat luar biasa, terjadinya perang Salib adalah salah bukti kebencian
tersebut, di mana perang itu diawali dari ketidak-senangan Kristen
melihat perkembangan Islam yang sangat pesat di segala bidang yang akan
dapat mengganggu kepentingan Kristen di dunia ini, satu-satunya jalan
untuk menghadang perkembangan Islam adalah dengan perang. Maka
terjadilah perang salib 1, 2 dan 3 yang akhirnya perang tidak dapat
menghancurkan Islam, hal ini terungkap oleh perkataan Louis IX raja
Perancis ketika ditawan di al-Manshurah setelah kekalahannya dalam
perang Salib, menurut Louis IX, Islam tidak dapat dihancurkan dengan
perang dan darah, tetapi Islam hanya dapat dihancurkan dengan memisahkan
akidah mereka dengan syariatnya. –baca buku: Menjawab Modernisasi Islam
oleh Muhammad Hamid an-Nashir terbitan Darul Haq hal 94-. Artinya,
menurut Raja Louis tersebut, Islam hanya dapat dihancurkan melalui
penggembosan akidah dari dalam dengan memisahkannya antara akidah dan
syariat, bila umat Islam hanya memikirkan akidah saja tanpa memikirkan
syariat, maka menurutnya akan mudah menghancurkan Islam.
Perkataan raja Louis tersebut akhirnya melahirkan
Orientalisme, Westernisasi dan perang budaya, yang semua itu berfokus
pada usaha orang-orang Kristen untuk membuat orang-orang Islam menjadi
berpikiran sekular, artinya mereka akan berusaha membuat umat Islam
berhenti pada tahap kajian saja dan menghalangi umat Islam membicarakan
syariat dalam pemerintah, mereka berusaha agar umat Islam menjadikan
agama hanya untuk kehidupan di rumah dan di masjid saja dan tidak
membawanya ke dalam pemerintahan.
Penolakan Laturharary pada tahun 1945 terhadap piagam
Jakarta adalah bentuk kebencian Kristen pada umat Islam di Indonesia,
penolakan tersebut bertujuan agar umat Islam tidak membicarakan dan
memasukkan syariat ke dalam parlemen, penolakan tersebut agar terjadi
sekularisme dalam Islam, penolakan tersebut agar umat Islam hanya
sebatas di masjid dan majlis dan tidak usah mengatur kehidupan antar
manusia, penolakan tersebut agar umat Islam hanya membicarakan akidah
dan sama sekali tidak berpikir untuk menerapkan syariat, sementara itu
mereka berusaha masuk ke dalam parlemen agar dapat mengatur kehidupan
umat Islam.
Berbeda dengan Yahudi, yang hanya ingin menjauhkan
umat Islam dari ajarannya, Kristen di samping ingin menjauhkan Islam
dari ajarannya/syariatnya, Kristen juga bernafsu untuk memurtadkan umat
Islam dan mengkonversinya menjadi Kristen, selama Kristen belum berhasil
memurtadkan banyak orang Islam, maka kebenciannya kepada Islam tidak
akan pernah padam.
Tengoklah usaha Word Help pasca Tsunami yang menculik 300 anak-anak muslim Aceh untuk dididik di lingkungan Kristen, itu adalah salah satu usaha agar banyak orang-orang Islam Aceh nantinya yang mengikuti agama Kristen, karena dengan menculik anak-anak Aceh dan mendidiknya menjadi misionaris Kristen, diharapkan nantinya akan mudah diterima oleh orang-orang Aceh sendiri baik orangnya maupun ajarannya.
Tengoklah usaha Word Help pasca Tsunami yang menculik 300 anak-anak muslim Aceh untuk dididik di lingkungan Kristen, itu adalah salah satu usaha agar banyak orang-orang Islam Aceh nantinya yang mengikuti agama Kristen, karena dengan menculik anak-anak Aceh dan mendidiknya menjadi misionaris Kristen, diharapkan nantinya akan mudah diterima oleh orang-orang Aceh sendiri baik orangnya maupun ajarannya.
Banyak macam usaha orang-orang Kristen untuk
memurtadkan orang-orang Islam baik yang santun maupun yang kotor,
berikut ini beberapa contoh usaha nyata orang-orang Kristen untuk
memurtadkan orang-orang Islam yang berhasil dihimpun oleh salah seorang
mualaf mantan Kristen yang berasal dari Solo :
1. Agustus 1999 pada suatu acara meeting
dilingkungan perusahaan otomotif seorang General Manager menyampaikan
secara langsung kepada salah seorang Manager Training, bahwa beliau
tidak lagi mau bekerja sama. Hal itu dikatakan beberapa hari setelah
beliau diangkat menjadi gembala sidang gereja, bahkan beberapa hari
sebelumnya terjadi perombakan struktur dilingkungan perusahaan tersebut,
dimana pada posisi penting jajaran general manager dan manager
ditempati oleh orang-orang nasrani, sehingga manager beragama Islam
hanya tinggal 2 orang.
2. Dilingkungan sekolah saya ada guru Kristen
yang sengaja selalu mempengaruhi murid-murid dengan mendramatisir
keadaan. Di awal pelajaran ia selalu menceritakan bahwa semula ketika
masih beragama Islam hidupnya tidak enak, kemudian setelah dia
tinggalkan Islam dan beralih ke Kristen ternyata dia merasakan hidupnya
menjadi lebih baik, bahkan seseorang teman guru telah behasil
dimurtadkan karena merasa didukung guru-guru nasrani ketika pemilihan
kepala sekolah disebuah sekolah swasta. Mereka guru-guru nasrani selalu
antusias dan berupaya untuk menduduki posisi penting di lingkungan
sekolah.
3. Februari 2004 seorang penyandang cacat
bernama Budi, beralamat di Jaidan RT 03/02 Ngadirejo-Kartasura, Solo
selalu dikejar-kejar dan dibujuk oleh sebuah yayasan Kristen YAKKUM
untuk diberi bantuan. Syaratnya mau mengumpulkan orang-orang cacat yang
lain dan membuat surat pernyataan sanggup masuk Kristen.
4. 19 Februari 2004 Rani, bertempat tinggal di Kartasura, kasus:
- Dipacari dan dihamili, kalau tidak mau masuk Kristen ditinggalkan.
- Dengan modus yang sama pelaku kristenisasi melakukan hal yang sama pada beberapa muslimah bahkan berjilbab
- Dipacari dan dihamili, kalau tidak mau masuk Kristen ditinggalkan.
- Dengan modus yang sama pelaku kristenisasi melakukan hal yang sama pada beberapa muslimah bahkan berjilbab
5. Wwn di Palur, Lis di Sumber, Pj di
Sukoharjo ketika menikah calon suami bersedia masuk Islam, tetapi
setelah menikah suami kembali ke agama semula (kristen) kemudian istri
dipaksa untuk turut serrta, ketika istri menolah kemudian dianiaya.
6. Kalijambe, Solo (sekitar STT Berita hidup) 6
wanita dipacari mahasiswa STT tersebut, ketika hamil dan tidak mau
masuk Kristen maka ditinggalkan, mungkin karena malu/stress salah satu
korban bunuh diri menabrak kereta api dalam keadaan hamil (korban adalah
adik bekas murid mualaf).
7. Nan di Sukoharjo memberi info lewat surat bahwa di 3 daerah Sukoharjo yaitu Majasto, jetis, Ponowaren terjadi:
- Kristenisasi lewat penyembuhan dalam kebangunan rohani yang diadakan di salah satu gereja di daerah Solo Baru.
- Penduduk yang sakit (ada calo yang mendata dan
mencari orang yang sakit) dijemput dan dibawa ke GBI Keluarga Allah Solo
Baru, mereka didoakan dalam nama yesus dilanjutkan dengan pemberian
obat dan minyak gosok setelah mengikuti acara tersebut 3x diminta
mengisi formulir kesangguan masuk kristen.
8. Seorang ibu jama’ah pengajian di daerah
Jebres, Solo kesulitan biaya hidup dan kesulitan membayar SPP anaknya,
kemudian meminjam uang pada seorang nasrani sebesar Rp.600.000 setelah
satu tahun pinjamannya menjadi Rp.6.000.000 alternatifnya dibayar atau
masuk Kristen.
9. Masjid ASYKAR Kadipiro Solo, beberapa jama’ah meninggalkan iman Islamnya karena bantuan uang sebesar Rp 1.000.000.
10. Tanggal 26 November 2005, di Radio MQ FM
sebuah radio warna Islam, bersyahadat seorang yang mengaku bernama Eric
Natanael Harianto asal Makasar yang ketika kami telusuri jejaknya
ternyata anggota jamaah gereja sidang jemaat Allah di Gilingan Solo dan
hanya pura-pura bersyahadat dalam rangka menjalankan misi penginjilan
kontekstual bahkan dia ternyata orang yang murtad dari Islam dan namanya
yang sebenarnya setelah masuk Kristen: Emanuel Abdul Hasan.
11. Jum’at 28 November 2005 seorang mengaku
bernama Tarno asal desa Juwangi Kedung Ombo Boyolali mengaku baru saja
melarikan diri dari rumah majikannya yang seorang gembala sidang gereja
bernama Januari Jonatan. Seperti dicuci otak ia merasa selalu didoktrin
dan dijejali dengan ayat-ayat injil, lagu-lagu rohani, kotbah-kotbah
dsb. Bahkan ia akhirnya dibaptis di Gereja di Widuran Solo, tetapi
ketika pengakuan tsb kami konfirmasi dengan pihak gereja bersangkutan
gereja menyangkal dan merasa tidak melakukan hal tersebut.
Contoh-contoh pemurtadan tersebut adalah sebagian
kecil dari usaha nyata pemurtadan terhadap umat Islam, masih banyak
contoh kasus dan modus yang semua harus kita waspadai dan harus kita
tindak lanjuti agar tidak bertambah lagi korban pemurtadan dan
kedengkian mereka terhadap Islam – maaf, saya katakan korban, karena
kebanyakan umat Islam yang murtad adalah karena dibohongi, diintimidasi
dan dipaksa, bukan karena melihat kebenaran dalam Kristen-. Karena
itulah kenyataannya, ada yang dihamili, ada yang harus membayar hutang,
ada yang dipaksa masuk Kristen karena telah dibantu dalam penyembuhan
penyakit dengan alasan ucapan terima-kasih dan lain-lain, terhadap hal
ini Allah juga telah menginfomasikan dalam al-Qur’an :
Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka
dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena
dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri….
QS. 2:109.
Yang harus kita ketahui mereka dapat melakukan dan
menghalalkan berbagai macam cara dalam pemurtadan karena tindakan mereka
semacam itu didukung oleh sebuah ayat dalam kitab pegangan mereka :
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke
tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan
tulus seperti merpati.”
Injil karangan Matius 10:16
Jadi jangan heran bila mereka bertindak seperti ular
dan seperti merpati, kadang kelihatan tulus namun tiba-tiba mematuk
seperti ular, kadang akan kelihatan membantu kesulitan seseorang seperti
membantu membayar hutang, membantu membiayai pendidikan, membantu
membiayai pengobatan di rumah sakit namun jangan heran bila kemudian
memaksa yang dibantu dan menyodorkan kertas bersegel yang berisikan
kesediaan memeluk agama Islam, sebuah kelicikan yang dianggap enteng
oleh sebagian besar umat Islam selama ini, padahal petunjuk Allah dalam
hal ini sangatlah banyak, sangat aneh kalau umat Islam
adem ayem dalam majelis dzikir dan majelis ilmu,
menikmati dzikir dan menikmati ilmu pengetahuan agama – maaf, saya
katakan ilmu pengetahuan agama, karena ilmu yang dipelajari hanya sampai
sebatas kajian dan pengetahuan saja tidak ada penerapan untuk
menghadapi kelicikan dan kebencian Yahudi dan Nasrani-. Namun tidak
seluruh umat Islam bersikap demikian, ada juga yang berjuang untuk
menghadang mereka walaupun ilmu-nya tentang Qur’an dan Hadits paspasan,
tapi semoga orang-orang seperti itu mendapat limpahan rahmat dari Allah
SWT. Amien.
Bila kita amati, orang-orang yang berhasil
dimurtadkan adalah dari orang-orang yang secara ekonomi dan secara ilmu
berada di level bawah, secara ekonomi rendah dan secara ilmu awam, oleh
karena itu ahrus ada tindakan nyata dari umat Islam untuk memperhatikan
mereka dalam bidang ekonomi, zakat dan kepedulian terhadap orang miskin
harus ditingkatkan, menurut saya tidak pantas kita membangun rumah cukup
megah bila ada saudara kita yang miskin keluar dari Islam hanya
lantaran alasan ekonomi, dan tidak pantas menurut saya kita mengkaji
agama dalam-dalam samapi memperhatikan al-Qur’an dan al-hadits huruf
demi huruf bila saudara-saudara kita yang awam terhadap agama menjadi
murtad hanya lantaran kita tidak peduli kepada mereka, apakah
rasulullah, sahabat dan salafus-sholeh seperti itu ?
Semoga para pengkaji agama yang mengaku ahlus-sunnah
dan bermanhaj salaf tidak menjadi korban sekularisme seperti yang
diperjuangkan oleh orang-orang yahudi dan Kristen sejak dahulu hingga
sekarang, yaitu agama hanya sebatas di majelis dan kajian saja,
sementara urusan umat menjadi urusan pemerintah, sementara mereka ingin
menguasai pemerintah. Apakah itu yang terjadi sekarang ? bersikap
waspada jauh lebih baik.
sumber: http://demokrasiku.wordpress.com/2007/11/15/topik-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar anda sangat berarti bagi kami,,,,Terimakasih sebelumnya,