Selasa, 13 Maret 2012

MENGIKUTI SUNNAH RASUL






قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
  “ ( QS. Ali Imran: 31 )



Dalam kitab “ As-Syifa bi ta’rifil huquuqil Mustafa “ telah dijelaskan tentang kewajiban seorang muslim terhadap baginda Rasulullah saw. Kitab yang dikarang oleh Al Qadhi Iyadh bin Musa al Andalusi tersebut menjelaskan bahwa ada lima perkara yang menjadi kewajiban bagi kaum  muslimin terhadap Nabi Muhammad saw . Kelima kewajiban tersebut adalah :
1. Percaya  dan membenarkan segala yang datang dari rasul saw. Kewajiban tersebut berlandaskan firman Allah : “ Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya , Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kalimat-kalimat Nya dan ikutilah dia agar kamu mendapat petumjuk “ ( QS. Al A’raf : 158 ) . Dengan demikian, berarti iman kepada rasul adalah suatu kewajiban muslim dan mengikuti beliau menjadi persyaratan utama untuk mendapat petunjuk. Tidak beriman kepada Rasul dan tidak mengikuti perintahnya adalah merupakan indikasi kekafiran dan kemunafiqan . “ Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan neraka yang bernyala-nyala untuk orang-orang yang kafir” ( QS. Al fath : 13 ) Iman kepada rasul harus dibuktikan dengan perbuatan dan sikap mengikuti perintah dan larangannya. Jika hanya mengaku beriman tetapi sikap dan perbuatannya menyimpang dari nilai-nilai keimanan itu merupakan tanda-tanda kemunafiqan ( QS. Al Munafiqun : 1 )



2. Mentaati segala petunjuk, perintah dan larangannya.

 Setiap muslim berkewajiban untuk mengikuti segala petunjuk, perintah danlarangan rasul jika mereka benar-benar mengaku beriman kepada Allah. Hal ini berlandaskan firman Allah dalam Al Qur’an : “ Hai orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berpaling daripada-Nya sedang kamu mendengar “ ( QS. Al Anfal : 20 ) .  Para ahli tafsir mengatakan bahwa taat kepada Rasul berarti mengikuti sunnah-sunnah beliau dan menerima segala apa yang dibawanya. Mengikuti sunnah berarti mengikuti segala ucapan, tindakan dan perbuatan beliau.



3. Mengikuti Rasul dan mencontoh segala perbuatannya dan bersikap sesuai engan petunjuknya. Iman dan taat kepada rasul harus dibuktikan dengan mengikuti segala ucapan, perbuatan dan sunnah-sunnah beliau. Hal tersebut dilandaskan oleh firman Allah dalam Al Qur an : “ katakanlah jika kamu benar-benar mencintai Allah , ikutilah aku ( Muhammad )  niscaya Allah akan mengasihi kamu dan mengampuni dosa-dosamu “ ( QS. Ali Imran: 31 ) . “ Sesungguhnya  pada diri Rasulullah itu terdapat suri teladan yang baik bagi kamu sekalian yaitu jika kamu benar-benar mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari akhirat serta banyak berzikir kepada Allah “ ( QS. Al Ahzab : 21 ).



4. Ttakut melanggar perintahnya.

Melanggar perintah Rasul akan mendatangkan bencana dan siksa. Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya  : “ Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-nya takut akan ditimpa bencana atau ditimpa azab yang pedih “ ( QS. Annur : 63 ). “ dan barangsiapa yang menentang rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin; maka kami biarkan dia berkuasa terhadap kesesatan yang telah dibuatnya itu dan Kami masukkan ia ke dalam neraka jahannam “ ( QS. Annisa : 115 ).



5. Cinta rasul.

 Iman dan taat kepada rasul berarti juga kewajiban untuk mencintai belia. “ Katakanlah : jika kamu  mencintai bapakmu, anakmu , sanak saudaramu, isterimu, harta kekayaan yang kamu cari, bisnismu yang kamu selalu khawatirkan akan merugi, dan rumah kediamanmu uang kamu banggakan;  lebih daripada cintamu daripada Allah dan rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya “ ( QS. At taubah : 24 ). Kita berkewajiban  untuk mencintai Allah dan rasul-Nya ; jika tidak maka kita akan mendapat bencana. Dari ayat di atas boleh jadi krisis yang selama ini kita rasakan karena kita lebih mencintai bisnis, lebih mencintai harta kekayaan, lebih mencintai karier, lebih mencintai keluarga kita daripada mengikuti Allah, mengikuti sunnah Rasulullah, dan daripada berjuang di jalan Allah.



Itulah lima kewajiban seorang muslim terhadap rasulullah saw. Mari kita telusuri hidup kita selama ini, sudahkan kelima hal tersebut kita laksanakan dengan baik..?   Allah menyuruh kita untuk mengikuti Rasul dan sejarah telah membuktikan bahwa sejarah rasul adalah sejarah yang paling lengkap dan rinci . Sejarah juga telah membuktikan bahwa rasul adalah contoh teladan dalam semua hal dan segala profesi. Beliau adalah pribadi yang sukses dalam semua profesi baik sebagai bapak, sebagai pemimpin masyarakat, sebagai pedagang, sebagai manajer perusahaan, sebagai pendidik, sebagai sahabat , sebagai warga masyarakat, sebagai pemimpin negara, sebagai panglima perang, sebagai teknokrat, dan lain sebagainya. Dengan mengikuti beliau berarti jaminan kesuksesan berada di tangan kita; karena beliau sudah membuktikannya sehingga masyarakat beliau merupakan masyarakat terbaik bagi sejarah kemanusiaan. ” Khairul quruuni, qarnii ”, sebaik-baik kurun adalah kurun masyarakat pada masaku, demikian sabda nabi tentang kondisi masyarakat beliau.



Mengikuti sunnah beliau berarti mengikuti sunnah beliau dalam totalitas, bukan sebagian-sebagian. Sangat kita sayangkan masih banyak di antara ummat Islam hanya melihat sunnah beliau dari satu pihak atau sebagian penampilan lahiriyah saja;  sedangkan sunnah yang lebih utama yaitu akhlaq, sikap dan kepribadian beliau masih belum mendapat perhatian yang serius. Sebagaimana kita lihat di dalam masyarakat ada yang sangat rajin puasa senin kamis, tetapi kurang harmonis dalam bermasyarakat ; ada lagi yang mengikuti sunnah pakaian beliau tetapi tidak mengikuti sunnah beliau sebagai seorang yang rajin, disiplin, dan mempunyai etos kerja yang tinggi. Ada pula yang rajin bekerja, disiplin , dan mempunyai kepribadian yang baik, sayangnya hal tersebut tidak diikuti dengan sunnah ritual seperti ibadah dan lain sebagainya.



Mengikuti sunnah berarti mengikuti Rasul dalam segala hal, baik dalam ibadah, dalam bekerja, dalam berumah tangga, dalam bermasyarakat, dalam bergaul dan dalam berkarya. Rasul adalah seorang yang rajin ibadah sampai kakinya bengkak karena tahajjud di malam hari. Beliau juga adalah seorang pedagang dan manajer perusahaan yang sukses. Beliau seorang pendidik, pemimpin dan negarawan. Beliau juga penglima perang dan teknokrat , dimana beliau mencipta alat pelempar batu api yang bernama “ al Manjanik “. Beliau seorang dokter dan tabib terbukti dari hadis beliau tentang kedokteran lebih dari tigaratus buah.  Oleh karena itu jika kita berprofesi sebagai pedagang, ikutilah tatacara Nabi dalam berdagang. Jika kita berprofesi sebagai pemimpin, ikutilah tatacara Nabi dalam memimpin. Jika kita seorang manajer, ikutilah nabi dalam tatacara manajemen.



Kalau kita perhatikanmasyarakat muslim sekarang, ternyata masih ada diantara ummat islam yang hanya mengikuti Rasul dalam ibadah saja; sedangkan dalam berdagang memakai cara kapitalis, dalam  memimpin memakai teori yahudi,  dalam bermasyarakat memakai teori ini dan itu yang kadang-kadang bertentangan dengan sunnah rasulullah saw. Seakan-akan sunnah rasul hanya berlaku dalam ibadah dan untuk penampilan lahiriyah saja. Kita bersyukur jika masyarakat telah mengikuti sunnah Rasul dalam   ibadah seperti puasa sunat di hari senin kamis, atau mengikuti sunnah dalam penampilan lahiriyah seperti memakai serban, jenggot dan lain sebagainya tetapi yang lebih penting lagi adalah mengikuti sunnah beliau dalam segala hal baik dalam ibadah, dalam keluarga, dalam berbisnis, dalam perprofesi, dalam bermasyarakat, dalam bernegara dan lain sebagainya. Apalagi di saat dunia dikuasai oleh kemungkaran, maka mengikuti sunnah beliau merupakan sikap yang sangat terpuji sehingga beliau bersabda : “ Mereka yang berpegang dengan sunnahku diwaktu ummatku sedang rusak maka baginya pahala seratus syahid “. Mengikuti sistem dagang rasul di saat semua orang mengikuti sistem kapitalis, mengikuti akhlak Rasul disaat masyarakat dilanda krisis moral;  membedakan antara halal dan haram di saat masyarakat sudah berbudaya permissive ( seba boleh ) ;  bersikap jujur sebagai sunnah nabi di saat semua orang terbiasa dengan kolusi dan korupsi; ini merupakan perjuangan yang dijanjikan akan mendapat pahala seratus syahid.. Semoga dengan bulan maulid ini kita benar-benar dapat mengikuti sunnah rasul sesuai dengan profesi kita masing-masing. Fa’tabiru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangat berarti bagi kami,,,,Terimakasih sebelumnya,